Gempa Poso: Kemensos Kirim Bantuan dan Dirikan Pos Dapur Umum

kemensos.go.id/PESANJABAR
Kementerian Sosial (Kemensos) RI bergerak cepat merespons bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso

POSO.pesanjabar.com — Kementerian Sosial (Kemensos) RI bergerak cepat merespons bencana gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso dengan mengirimkan bantuan logistik, mendirikan tenda serbaguna, dan membangun dapur umum untuk para pengungsi. Seluruh bantuan diberangkatkan dari Gudang Sentra Nipotowe, Palu.

“Atas arahan Menteri Sosial Bapak Saifullah Yusuf, kami langsung menyalurkan bantuan penting seperti kasur, selimut, paket perlengkapan keluarga dan anak, tenda gulung, serta tenda keluarga dan serbaguna,” ujar Plt. Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, Senin malam (28/7/2025). Ia menegaskan bahwa prioritas utama adalah perlindungan bagi anak-anak dan kelompok rentan.

Gempa bermagnitudo 6,0 yang terjadi Kamis malam (24/7) pukul 20.06 WITA, mengguncang wilayah daratan sekitar 70 kilometer barat daya Poso, menyebabkan 943 kepala keluarga atau 3.772 jiwa harus mengungsi. Mereka tersebar di Kecamatan Pamona Selatan dan Pamona Tenggara.

Titik-titik pengungsian telah dibentuk, antara lain:

  • Halaman Gereja Damai Tindoli: 167 jiwa (40 KK)

  • Lapangan Bola Desa Tolambo: 251 jiwa (72 KK)

  • Kantor Kepala Desa Tolambo: 90 jiwa (31 KK)

Walau tak ada korban jiwa, lima orang mengalami luka dan lima rumah rusak. Kemensos fokus memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak melalui penyaluran 100 kasur, 150 selimut, 100 paket family kit, 50 paket perlengkapan anak, 15 paket dapur umum, 500 tenda gulung, 10 tenda keluarga, dan 1 tenda serbaguna. Total bantuan yang diberikan mencapai Rp249,1 juta.

Satu unit Tenda Serbaguna kini digunakan di Desa Tindoli sebagai ruang aktivitas belajar anak-anak pada siang hari dan tempat istirahat pada malam hari. Untuk kebutuhan makanan, tiga Dapur Umum Mandiri telah dibuka di Desa Tolambo dan Desa Tindoli, dijalankan secara kolaboratif oleh Dinas Sosial, Tagana, TNI-Polri, dan warga setempat.

Pemerintah Kabupaten Poso menetapkan status Tanggap Darurat selama 14 hari mulai 25 Juli hingga 7 Agustus 2025. Dalam masa ini, berbagai pihak terus mempercepat asesmen, distribusi bantuan, serta proses evakuasi untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para penyintas, termasuk dari unsur TNI, Polri, Tagana, PKH, TKSK, dan aparat desa.

Sebagian besar warga masih tinggal di pengungsian, sementara yang lain mendirikan tenda darurat di pekarangan rumah karena gempa susulan masih kerap terjadi. (**)

Source: kemensos.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *