GARUT, Pesanjabar.com — Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, satu hari yang lalu ()5-06-2025) meresmikan Monumen Pesawat AS 202 Bravo di kawasan Pusat Latihan Aerosport Haruman Jingga, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Kadungora,
Monumen ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan sektor kedirgantaraan dan pariwisata di Garut.
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyatakan rasa bangganya terhadap peresmian tersebut. Ia mengingat kembali pengalamannya saat menjabat sebagai Ketua KONI Garut, termasuk keterlibatannya dalam kegiatan olahraga dirgantara di Gunung Haruman Jingga yang menurutnya sangat berkesan.
“Saya dulu pernah turun di Gunung Haruman Jingga saat masih menjadi Ketua KONI. Lokasi ini memang istimewa, menurut teman-teman TNI AU,” ungkap Syakur.
Ia menekankan bahwa keberadaan monumen ini merupakan wujud nyata komitmen Pemkab Garut dalam pembangunan, sekaligus sebagai sarana edukasi untuk masyarakat agar lebih mengenal dunia dirgantara. Syakur berharap monumen ini bisa menjadi daya tarik khas bagi wisatawan.
“Kalau ke Garut, orang bisa bilang ‘oh, yang ada pesawatnya, AS 202 Bravo’,” tambahnya.
Sementara itu, Komandan Komando Pasukan Gerak Cepat (Dankopasgat), Marsda TNI Deny Muis, menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemkab Garut dan para pihak yang telah membantu. Ia juga berterima kasih kepada Kepala Staf TNI AU atas hibah pesawat AS 202 Bravo untuk dijadikan monumen.
Marsda Deny menjelaskan bahwa AS 202 Bravo adalah pesawat latih buatan Swiss-Italia yang digunakan sejak 1981 hingga 2015 oleh Sekolah Penerbang TNI AU. Pesawat ini dilengkapi mesin piston 4 silinder dengan tenaga 250 horsepower, kecepatan maksimum 365 km/jam, serta memiliki konfigurasi tandem dan kendali ganda—ideal untuk pelatihan awal para penerbang.
“Pesawat ini menjadi awal tempat para elang udara Indonesia membentangkan sayapnya,” jelas Deny, menyebut bahwa keberadaannya di Garut patut dibanggakan.
Ketua penyelenggara, Letkol Sus Aprizal Zulham, menyatakan bahwa pembangunan monumen bertujuan untuk mengenalkan olahraga dirgantara kepada masyarakat, sekaligus menarik minat generasi muda Garut terhadap dunia penerbangan.
“Selain edukasi, monumen ini juga diharapkan menjadi ikon gerbang masuk ke Kota Garut dan destinasi wisata baru,” ujar Aprizal.
Monumen ini dibangun di atas lahan seluas 25 meter persegi dan dikerjakan sejak 6 Januari hingga 13 Maret 2025. Proyek ini menelan biaya sekitar Rp200 juta, didukung oleh Pemkab Garut dan Bank BJB. **