BANDUNG, Pesanjabar.com — Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, Raja Lembaga Adat Karaton Galuh Pakuan, tampil sebagai pembicara utama dalam kegiatan Telling China Story yang digagas oleh Shenzen TV – Tiongkok, bertempat di Aula Sportshall Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, pada Jumat, 13 Juni 2025.
Keikutsertaan Raja Galuh Pakuan ini mendapat sambutan hangat serta penghargaan tinggi dari para tokoh media dan akademisi asal Tiongkok yang turut berperan sebagai penyelenggara maupun narasumber dalam acara tersebut.
Salah satu panelis, Prof Pan Yue dari Jinan University, menyampaikan penghargaan atas konsep soft power diplomacyyang dipaparkan Evi. Ia menyebut pendekatan tersebut sebagai ciri khas budaya Sunda yang kuat. Evi sendiri mengungkapkan bahwa diplomasi budaya sejatinya telah menjadi bagian dari tradisi bangsa Indonesia sejak era walisongo maupun kedatangan Laksamana Cheng Ho.
“Diplomasi Budaya ini sebetulnya bukan merupakan barang baru bagi Bangsa Indonesia. Hubungan Indonesia – Tiongkok adalah hubungan persaudaraan yang rekam jejaknya dapat dilihat dari dikirimnya beberapa tokoh walisongo dari Tiongkok ke bumi nusantara,” tutur Evi.
Ia juga mencontohkan bahwa dalam ranah ekonomi kreatif, diplomasi budaya dapat diwujudkan melalui proyek kolaboratif seperti pengembangan permainan digital. Menurutnya, Tiongkok dapat menyediakan teknologi, sementara Indonesia mengisi konten berdasarkan kekayaan budayanya.
“Kan kita bisa membuat game dengan konten permainan tradisional, misalkan game tentang egrang, engklek, atau mungkin game tentang konten sejarah, kesenian atau juga kebudayaan Indonesia,” tambah Evi.
Dewi Kandiaty Paramesty Tine Yogawarna, yang dikenal pula dengan nama Tionghoa Tingting dan menjabat sebagai Girang Harta Karatwan Galuh Pakuan, turut memberikan kontribusi besar dalam acara tersebut. Ia menyatakan bahwa kolaborasi antara Karaton Galuh Pakuan, Shenzen TV, dan UPI merupakan cerminan dari komitmen Galuh Pakuan dalam mendukung kemajuan Indonesia melalui sinergi di bidang budaya, ekonomi, dan teknologi bersama Tiongkok.
“Arus pembangunan kerjasama Indonesia – Galuh Pakuan, hari ini terus semakin meningkat. Kami sudah mulai menginisiasi pendidikan electric vehicle di SMK Karya Putra Manggala milik Galuh Pakuan. Hal ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berkompetensi pabrik-pabrik electric vehicle milik Tiongkok yang sedang dibangun di Indonesia,” tutur Tingting.
Ia juga menjelaskan bahwa kerja sama ini telah mendapat dukungan dari Rektor UPI yang siap mendampingi proses sertifikasi kompetensi, dengan kolaborasi bersama BRIN.
“Kami adalah pejuang-pejuang tangguh yang terus berusaha mewujudkan komitmen kami dalam berkontribusi untuk negeri ini, meski terus dihadapkan pada tantangan-tantangan yang tidak mudah,” lanjut Tingting.
Selain itu, Raja Evi menugaskan Rakeyan Nuswajati Bezie Galih Manggala untuk menyampaikan peran aktif Karaton Galuh Pakuan dalam pembangunan masyarakat, terutama dalam memberdayakan generasi muda di Jawa Barat.
Bezie menyampaikan kepada para peserta yang terdiri dari ratusan mahasiswa UPI bahwa Lembaga Adat Karaton Galuh Pakuan tak hanya berperan dalam pelestarian budaya, tetapi juga aktif dalam mendorong pembangunan dan pemberdayaan sosial masyarakat di tingkat lokal. (**)