Sementara itu, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi melalui video yang diunggah di akun pribadinya. Ia menyebut seluruh dana operasional digunakan untuk kepentingan masyarakat. “Saya pakai untuk biaya orang sakit, perbaikan rumah warga, pembangunan jembatan, sampai membantu transportasi keluarga pasien. Tidak ada satu rupiah pun untuk pribadi,” tegas KDM.
Meski demikian, ia menyatakan siap apabila pemerintah pusat menghapus dana operasional gubernur. Namun, menurutnya, dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat kecil. “Kalau dihapus, banyak kegiatan sosial tak bisa terbantu karena tidak semua bisa diakomodasi lewat APBD,” ujarnya.
Walau ada penjelasan dari Sekda dan KDM, publik tetap meragukan. Kritik terus bermunculan, terutama terkait besarnya angka Rp33,2 miliar yang dinilai sulit diterima nalar rakyat kecil di tengah kondisi ekonomi yang kian berat.