FKIP USK Majalengka Revitalisasi Tradisi Ngariung di Kampus

SAE/PESANJABAR
Dari ruang akademik menuju ruang budaya: FKIP USK Majalengka merawat tradisi Ngariung sebagai identitas kampus.

Calon Doktor dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung itu juga menyampaikan bahwa perguruan tinggi saat ini menghadapi tantangan besar seiring pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Masyarakat yang semakin melek literasi digital menuntut layanan pendidikan yang lebih cepat, tepat, dan berkualitas.

Arip menambahkan, setiap kegiatan akademik di kampus dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengembangkan nilai-nilai positif, termasuk pelestarian seni, budaya, dan kearifan lokal yang mulai tergerus zaman.

Ia menegaskan bahwa para dosen perlu mengintegrasikan proses pembelajaran dengan upaya menjaga budaya lokal agar tidak hilang. Dengan begitu, perguruan tinggi tidak hanya mencetak sumber daya manusia profesional, tetapi juga menjadi garda depan dalam mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat.

“Pelestarian budaya seperti Ngariung harus menjadi bagian dari perjalanan akademik kita. Selain untuk mempererat kebersamaan, ini juga menjadi identitas dan kekayaan lokal yang patut dijaga,” tegas mantan aktivis HMI Cabang Cirebon tersebut. (****)

Laman: 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *