PURWAKARTA, Pesanjabar.com – Setelah enam tahun tidak digelar, Pemerintah Kabupaten Purwakarta kembali menghidupkan semarak Festival Budaya Nusantara sebagai puncak peringatan Hari Jadi Kabupaten Purwakarta ke-57 dan Kota Purwakarta ke-194. Ribuan masyarakat memadati pusat kota, khususnya sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Taman Air Mancur Sri Baduga, pada Minggu malam (20/7/2025), untuk menyaksikan kemeriahan acara ini.
Mengusung tema “Bersatu dalam Budaya, Maju Bersama Purwakarta”, festival menampilkan ragam pertunjukan seni dari berbagai penjuru Nusantara. Di antaranya, Reog Ponorogo dari Jawa Timur, Ogoh-ogoh khas Bali, serta beragam kesenian tradisional Sunda seperti Surak Ibra dari Garut, Rengkong dari Sukabumi, Bebegig dari Ciamis, Badud dari Pangandaran, Benjang dari Bandung, hingga Kokoprak Genye dan Nyi Pohaci dari Purwakarta sendiri.
Rangkaian acara dimulai dari pawai budaya yang bergerak dari Kampus UPI menuju BTN, mempersembahkan parade megah dari 13 kontingen budaya—terdiri atas 11 kabupaten/kota dari Jawa Barat dan dua dari luar provinsi. Sorotan utama adalah iring-iringan kereta kencana yang mengantar Bupati Saepul Bahri (Om Zein) dan Wakil Bupati Hapidin, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya bangsa.
“Festival ini bukan sekadar selebrasi, tapi merupakan panggung bagi masyarakat untuk menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan. Ini adalah momentum kebangkitan budaya di Purwakarta,” ujar Om Zein di tengah antusiasme massa.
Tak hanya menampilkan seni budaya, festival juga menggairahkan sektor ekonomi kreatif. Puluhan stan UMKM menawarkan kuliner tradisional dan kerajinan khas daerah, menambah nilai ekonomi bagi pelaku lokal. Puncak acara ditutup dengan pertunjukan air mancur menari di Taman Sri Baduga yang memukau pengunjung dengan suasana magis dan membanggakan.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, ribuan petugas dari TNI, Polri, Satpol PP, serta relawan turut dikerahkan. Melihat tingginya respons masyarakat, Pemkab Purwakarta berencana menjadikan Festival Budaya Nusantara sebagai agenda rutin tahunan guna memperkuat identitas budaya serta mendongkrak sektor pariwisata daerah. (****)
