SUBANG. pesanjabar.com -Pada Senin, 7 Juli 2025, Bupati Subang Reynaldy Putra Andita B.R., S.IP., bersama Wakil Bupati H. Agus Masykur Rosyadi, S.Si., M.M., memimpin rapat koordinasi yang melibatkan para Penanggung Jawab (PIC) Media Sosial dari seluruh OPD dan kecamatan se-Kabupaten Subang. Rapat yang digelar di Aula Pemda Subang ini juga dihadiri oleh para asisten daerah, kepala OPD, camat, serta Kabag Prokompim Setda Subang.
Kegiatan dibuka dengan pengarahan Kepala BP4D Subang, Iwan Syahrul Anwar, S.STP, yang menyoroti pentingnya optimalisasi media sosial sebagai media pertanggungjawaban publik. Menurutnya, meski laporan kinerja dan LPJ ke pusat telah rutin disusun, publik kerap tak mengetahui kinerja tersebut akibat kurangnya eksposur digital.
“Banyak program telah kita jalankan, tapi karena tidak ditampilkan di media sosial, masyarakat mengira kita tidak bekerja. Padahal masyarakat hari ini hidup di dunia digital,” tegasnya.
Iwan juga menekankan pentingnya respon cepat terhadap aduan masyarakat di kolom komentar media sosial pimpinan daerah. Ia mencontohkan bagaimana Bupati kerap menjawab langsung komentar publik yang sebenarnya menjadi domain OPD terkait.
“Idealnya, aduan publik langsung ditanggapi oleh OPD bersangkutan. Kalau admin bingung menjawab, segera koordinasikan dengan atasan,” tambahnya.
Beberapa OPD bahkan dinilai telah memberikan contoh baik dengan menindaklanjuti aduan di lapangan dan melaporkannya kembali ke media sosial sebagai bentuk akuntabilitas publik.
Untuk itu, Iwan mendorong para PIC untuk aktif melakukan patroli digital di jam strategis (pukul 13.00, 17.00, dan 19.00), serta memperkuat sinergi antarakun resmi dengan saling melakukan repost unggahan yang relevan.
Ia menegaskan tiga tugas utama PIC medsos OPD dan kecamatan:
- Memantau akun pimpinan daerah dan menanggapi komentar sesuai tupoksi.
- Repost unggahan pimpinan daerah.
- Mengunggah konten kinerja dan informasi penting OPD masing-masing.
Dalam arahannya, Bupati Subang yang akrab disapa Kang Rey menekankan bahwa keterbukaan informasi adalah bagian dari pelayanan publik di era digital. Menurutnya, persepsi masyarakat terhadap ASN sangat dipengaruhi oleh seberapa aktif dan cepat informasi kinerja disampaikan secara online.
“Sebagus apa pun kinerja kita, kalau tidak dikomunikasikan dengan baik, akan dianggap tidak ada. Media sosial adalah bukti bahwa kita hadir dan bekerja,” ujarnya.
Kang Rey juga meminta agar setiap OPD dan kecamatan tak hanya mengandalkan akun pimpinan dalam menampilkan kegiatan. Ia ingin eksistensi ASN di lapangan bisa lebih terlihat publik.
“Jangan sampai masyarakat berpikir hanya Bupati yang turun tangan. OPD dan kecamatan harus tampil menunjukkan kinerjanya,” tegasnya.
Untuk memacu semangat, Bupati akan merekap aktivitas media sosial OPD dan kecamatan setiap dua minggu, dan mengumumkannya secara terbuka. PIC terbaik akan mendapatkan insentif pribadi senilai Rp1 juta.
“Saya ingin masyarakat melihat ASN di Subang sebagai pelayan publik yang sungguh-sungguh. Kita tunjukkan lewat kerja dan informasi yang terbuka,” katanya.
Di akhir arahannya, Kang Rey mengajak OPD memanfaatkan aduan masyarakat di media sosial sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan dan program yang lebih relevan.
“Keluhan masyarakat itu bahan mentah. Jangan diabaikan. Olah menjadi pelayanan yang lebih baik,” pungkasnya.
“Ngabret” menjadi semangat yang diusung Kang Rey dalam mendorong sinergi kerja nyata di lapangan dengan keterbukaan informasi digital, guna menghadirkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan akuntabel. (**)
