SEMARANG. pesanjabar.com – Kawasan Tambakrejo di Kelurahan Tanjung Mas dirancang menjadi destinasi ekowisata mangrove sebagai bentuk komitmen Wali Kota Agustina dalam mengembangkan potensi wisata lingkungan di Semarang.
Saat meninjau langsung lokasi pada Sabtu (12/7), Agustina menyampaikan bahwa kawasan tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai wisata edukatif yang berkelanjutan.
“Potensi penanaman mangrove di sini sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata,” ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa rencana pengembangan ini didorong oleh dua alasan utama, yakni membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat pesisir serta menjaga kelestarian lingkungan, khususnya dalam menghadapi ancaman abrasi pantai.
“Ekowisata ini tidak hanya bertujuan melestarikan lingkungan, tetapi juga menciptakan daya tarik baru bagi wisatawan dan mendongkrak perekonomian warga sekitar,” jelasnya.
Sebagai bentuk keseriusannya, Agustina telah menginstruksikan pihak kelurahan, kecamatan, hingga dinas terkait untuk segera menyusun masterplan pengembangan kawasan. Ia menekankan pentingnya analisis terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan agar rencana ini berjalan secara efisien dan berkelanjutan.
“Setelah perencanaan matang, Pemkot Semarang akan mengalokasikan anggaran awal pada tahun 2026. Selanjutnya, pengelolaan akan diserahkan kepada masyarakat,” tambahnya.
Dalam proses pengembangannya, Agustina mengusung prinsip partisipatif, mengajak warga untuk terlibat aktif dalam penyusunan konsep wisata tersebut.
“Saya tidak ingin memutuskan sendiri. Paling baik kalau dibangun bersama-sama, agar masyarakat merasa memiliki dan turut berperan dalam pembangunan ini,” ucapnya.
Agustina juga menyebutkan adanya sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa dalam pelestarian lingkungan, seperti Rotary Club dan Keuskupan Agung Semarang, yang dinilainya penting untuk memastikan keberlangsungan program.
“Kolaborasi itu penting, supaya langkah pelestarian dan pengembangan ini sejalan dan saling memperkuat,” ujarnya.
Rencana pengembangan ekowisata mangrove di Tambakrejo ini menjadi contoh konkret bagaimana pelestarian alam dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini bisa membawa dampak positif bagi ekonomi lokal dan menjaga keberlanjutan lingkungan pesisir di Semarang. (**)