Subang, Pesanjabar.com – Dalam rangka kegiatan berkelanjutan dari Gubernur Jabar Sapa Warga ‘Abdi Nagri Edisi ke-IX, bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) menggelar kegiatan Pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Vasektomi atau MOP di Desa Sukamandi Jaya, Ciasem-Subang, Rabu (28/05).
Dengan adanya kegiatan sapa warga dari Gubernur Jawa Barat ini menjadikan momentum untuk bekerjasama dalam menuntaskan program, Kepala Bidang Keluarga Berencana (KB), Hj.Rosmayanti, menyampaikan bahwa kegiatan pelayanan KB MKJP ini digelar atas pengajuan kerjasama DP2KBP3A Kab. Subang dengan Kegiatan Gubernur Jabar Sapa Warga, melalui koordinasi DP2KBP3A Provinsi Jawa Barat. Dalam kegiatan ini Gubernur Jabar diwakili oleh Kepala DP2KBP3A Provinsi Jawa Barat.
“Khususnya bidang KB, yang akan kita suguhkan terkait dengan program Gubernur Jabar Sapa Warga itu pelayanan KB” Jelasnya saat wawancara langsung.
Ia menyampaikan juga bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesehatan para bapak-bapak sebagai kepala keluarga, meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan peningkatan ekonomi keluarga. Untuk mendorong Keluarga Berencana dengan konsep 2 anak yang berkualitas menjadi salah satu indikator kesejahteraan masyarakat. Rosmayanti juga menjelaskan bahwa jenis kontrasepsi yang lebih baik itu adalah MOP.
“Memang dari segi kesehatan, untuk metode jenis kontrasepsi yang paling aman itu salah satunya MOP, karena itu kan bukan berupa obat”, katanya.
Untuk pelayanan KB Vasektomi ini, DP2KBP3A mendatangkan dokter dari Purwakarta yaitu dokter Pepen sebagai tenaga medis yang melakukan MOP.
Bidang KB memiliki target dalam pelayanan KB tersebut, dalam satu tahun harus terdata peserta pelayanan KB MKJP ini yaitu 15 orang. Dengan adanya kerjasama yang kemudian digelarnya kegiatan Pelayanan KB ini mendapatkan respon bagus dari masyarakat, khususnya respon itu berasal dari dampak media sosial dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Informasi yang beredar kepada masyarakat terkait akseptor MKJP akan mendapatkan Jaminan Hidup disalah fahami atau terdapat mis informasi. Akseptor MKJP mendapatkan jaminan hidup itu adalah yang sudah terdaftar sebagai penerima Bantuan Sosial (Bansos) Pemerintah, bukan untuk masyarakat umum.
Dari target 15 akseptor dalam kegiatan tersebut, dalam kegiatan Pelayanan KB tercatat ada 50 orang yang mendaftar untuk MKJP Vasektomi ini.
Kuota kekurangan bansos untuk peserta dikoordinasikan dengan DP2KBP3A Provinsi, sehingga untuk sementara 50 akseptor MOP mendapat jaminan hidup. Kabid KB menjelaskan, kedepannya harus disampaikan informasi secara terperinci dan jelas terkait syarat akseptor MOP ataupun MOW agar tidak terulang kembali.
Selanjutnya Rosmayanti menyampaikan, akan menindak lanjuti setiap program bisa disinergikan antara pemerintah Provinsi dengan Kabupaten yang berkaitan dengan DP2KBP3A, harapannya agar terwujud keluarga sejahtera.
“Kedepannya kami siap melaksanakan program dari pemerintah Provinsi untuk kegiatan Pelayanan KB, dan semoga para akseptor yang mengikuti kegiatan tersebut diberikan kesehatan dan keluarga yang sejahtera.” pungkasnya.(**)