GARUT.pesanjabar.com – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, meninjau langsung proses penyaluran Bantuan Pangan Beras di Aula Desa Talagasari, Kecamatan Kadungora, Kamis (31/7/2025). Kegiatan ini bertujuan memastikan bantuan menjangkau warga yang benar-benar membutuhkan serta membantu menjaga kestabilan harga beras di pasaran.
Dalam sambutannya, Bupati Syakur menyatakan bahwa beras merupakan kebutuhan pokok yang menjadi perhatian serius pemerintah. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan harga agar tetap terjangkau oleh masyarakat tanpa merugikan petani.
“Harga beras harus dijaga pada titik yang wajar—tidak terlalu mahal agar masyarakat tidak terbebani, dan tidak terlalu murah supaya petani tetap mendapatkan keuntungan,” ujarnya.
Menurutnya, bantuan ini merupakan bagian dari operasi pasar pemerintah untuk mengurangi dampak kenaikan harga beras, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi rentan. Bantuan disalurkan sebanyak 10 kg per keluarga, diberikan setiap dua bulan kepada mereka yang memenuhi kriteria.
“Semua orang butuh, tapi bantuan ini diprioritaskan bagi mereka yang benar-benar terdampak, berdasarkan indikator data yang akurat,” jelasnya.
Tercatat sebanyak 227.969 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Garut mendapatkan bantuan ini, dengan total volume 4.559 ton beras dari Perum Bulog. Bupati juga menegaskan pentingnya transparansi dalam distribusi, dengan pengawasan ketat dan kehadiran saksi saat pembagian.
Kepala Bulog Garut, Dadan Irawan, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata kehadiran negara dalam meringankan beban masyarakat. Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Kabupaten Garut yang turut berperan penting dalam kelancaran pelaksanaan program.
“Tanpa kerja sama dan dukungan penuh dari Pemkab Garut, bantuan ini tidak akan tersalurkan secara optimal,” kata Dadan.
Sementara itu, Kepala Desa Talagasari, Riki Ismail Barokah, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Bupati ke desanya. Ia menyebutkan bahwa di Talagasari terdapat 849 KPM yang menerima bantuan, dengan total 1.658 karung beras.
“Desa kami memiliki hampir 15.000 jiwa, terbagi dalam 17 RW dan 74 RT. Semoga kegiatan ini berjalan lancar, bermanfaat bagi warga, dan membawa keberkahan,” tutup Riki. (****)
