SUBANG, Pesanjabar.com — Bupati Subang, Reynaldi Putra Andita atau yang dikenal dengan sebutan Kang Rey, angkat bicara mengenai rencana aksi demonstrasi di Gedung Sate, Bandung, yang dijadwalkan berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025. Aksi tersebut dikabarkan mengatasnamakan para pedagang di kawasan Jalan Cagak yang terdampak program penataan wilayah oleh pemerintah daerah.
Kang Rey menyayangkan munculnya aksi tersebut dan menyatakan bahwa gerakan itu tidak murni berasal dari inisiatif para pedagang. Ia menilai bahwa pihak yang menjadi koordinator aksi bukan berasal dari pedagang terdampak secara langsung, melainkan dari oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) dan LSM yang dianggap tidak memahami persoalan secara mendalam.
“Saya harap para pedagang jangan mau dihasut. Koordinator aksinya bukan pedagang setempat, bahkan ada yang tidak tahu inti masalahnya,” ujar Kang Rey dalam pernyataannya.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal Pemerintah Kabupaten Subang telah menunjukkan keberpihakan terhadap pedagang dengan membeli barang dagangan mereka, menyiapkan uang kompensasi selama dua bulan, dan menyediakan lokasi baru yang lebih tertata dan layak.
“Coba cari daerah lain yang menggusur tapi masih peduli seperti ini. Pemerintah beli dagangan, beri uang tunggu, dan siapkan tempat baru. Ini langkah humanis, bukan pengusiran,” tegasnya.
Menurut Kang Rey, anggaran dari program ini tidak berasal dari APBD, melainkan dari kerja sama dengan pihak ketiga, yakni CSR dari Bank BJB. Ia menyebut proses penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap dan melalui verifikasi ketat guna mencegah terjadinya penyelewengan.
“Ini bukan soal cepat-cepatan. Justru karena nilainya besar, harus kami pastikan semuanya sesuai aturan. Ada sekitar 400 pedagang yang sudah tercatat dan akan menerima bantuan,” jelasnya.
Bupati juga mengingatkan bahwa jika ada pedagang yang menolak bekerja sama dalam proses penataan, maka pemerintah tidak dapat memaksakan pemberian bantuan.
“Kalau nggak mau diurus, ya jangan salahkan kalau hak-haknya tidak bisa kami salurkan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa meskipun tanpa adanya demonstrasi, pemerintah tetap berkomitmen untuk memperjuangkan kepentingan para pedagang. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tersembunyi di balik aksi tersebut. **