Agama  

Bulan Muharram dikenal sebagai bulan yang penuh keutamaan, dengan berbagai amalan utama yang dianjurkan.

Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah yang memiliki keistimewaan istimewa dalam Islam. Bulan ini termasuk dalam deretan asyhurul hurum (bulan-bulan mulia) dan secara khusus disebut oleh Rasulullah SAW sebagai Syahrullah (bulan Allah), menjadikannya satu-satunya bulan yang disandarkan langsung kepada nama Allah.

Ustaz Alhafiz Kurniawan dalam tulisannya mengutip pandangan Syekh Jalaluddin As-Suyuthi, yang menyatakan bahwa keistimewaan Muharram tidak hanya terletak pada posisinya sebagai bulan haram, tetapi juga pada namanya yang islami. Sebelum Islam datang, masyarakat Jahiliyah menyebut bulan ini sebagai Shafar Awwal. Setelah datangnya Islam, Allah menamainya Muharram, sebuah nama yang dinisbahkan langsung kepada-Nya.

Mengenai amalan utama di bulan ini, Ustaz Alhafiz menekankan pentingnya ibadah puasa. Ia mengutip pandangan Imam Al-Qurthubi, bahwa keutamaan puasa Muharram dibanding bulan-bulan Hijriah lainnya terletak pada posisinya sebagai pembuka tahun baru Islam. Diperkuat pula dengan hadits sahih riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram.”

Hal senada disampaikan Ustaz Hengki Ferdiansyah, yang juga menekankan anjuran kuat untuk berpuasa di bulan ini. Dalam referensinya dari Fathul Mu’in karya Zainuddin Al-Malibari, disebutkan bahwa Muharram adalah bulan paling utama untuk berpuasa setelah Ramadhan, diikuti oleh Rajab, Dzulhijah, Dzulqa’dah, Sya’ban, dan puasa Arafah.

Meski demikian, Ustaz Hengki juga menyinggung adanya hadits yang menyebut bahwa Nabi SAW lebih banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Ia menjelaskan perbedaan ini dengan dua kemungkinan: pertama, Nabi SAW baru mengetahui keutamaan Muharram di akhir hayat; atau kedua, beliau mengetahui namun tidak dapat memperbanyak puasa karena adanya uzur seperti sakit atau safar.

Kendati begitu, Ustaz Hengki tetap menegaskan bahwa anjuran berpuasa di bulan Muharram sangat kuat. Mengutip Imam Al-Qurthubi dari karya As-Suyuthi Ad-Dibaj ‘ala Shahih Muslim, ia menyebut bahwa memulai tahun dengan ibadah puasa adalah hal yang sangat baik, karena puasa merupakan salah satu amalan paling utama.

Menurutnya, bulan Muharram adalah momen yang tepat untuk mengawali tahun dengan amal saleh. Harapannya, semangat beribadah di bulan ini bisa berlanjut di bulan-bulan berikutnya.

Source: nu.or.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *