Sejumlah riset akademik turut memperkuat potensi Bogor sebagai destinasi wisata gastronomi. Penelitian dari Dhanik Puspita Sari (STP Bogor) dan Kania Sofiantina (Sekolah Vokasi IPB) menegaskan bahwa makanan khas Bogor menjadi daya tarik utama wisatawan.
Founder Joongla, Farah Mauludynna, menilai langkah Bogor sangat tepat. Menurutnya, gastronomi bukan hanya soal rasa, tapi juga mencakup aspek budaya, sejarah, dan sosial dalam penyajian makanan.
“Banyak kota di Asia yang sukses menjadikan identitas gastronomi sebagai strategi branding. Bogor punya potensi besar untuk melakukan hal yang sama,” ungkap Farah.
Dengan dukungan berbagai pihak, Kota Bogor kini bersiap mengukuhkan diri sebagai kota gastronomi yang tidak hanya membanggakan di tingkat nasional, tetapi juga siap dikenal dunia. **