Harapan Petani: Pemerintah Hadir dengan Regulasi Pro-Rakyat
Deni berharap agar temuan ini tidak berhenti sebatas proyek percobaan. Ia menilai pemerintah perlu membuat kebijakan yang memastikan petani ikut diuntungkan.
“Kalau bisa diproduksi massal, kami ingin pemerintah hadir. Harga jerami harus wajar, dan petani dilibatkan sebagai mitra,” katanya.
Menurutnya, jika kemitraan antara pabrik pengolah bahan bakar nabati dan kelompok tani dapat terwujud, maka akan terbentuk ekosistem ekonomi baru yang saling menguntungkan. Selain menambah pendapatan, hal ini juga bisa menekan praktik pembakaran jerami yang mencemari udara pedesaan.
Langkah Menuju Kemandirian Energi Desa
Dukungan dari para petani seperti Deni menunjukkan bahwa bahan bakar dari jerami bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga simbol gerakan menuju kemandirian energi nasional berbasis desa.
“Kalau benar-benar bisa jalan, ini luar biasa. Jerami yang dulu cuma jadi limbah, sekarang bisa jadi sumber energi dan rezeki. Kami siap berpartisipasi,” ujarnya.
Inovasi Bobibos menjadi bukti bahwa masa depan energi bersih Indonesia bisa lahir dari sawah sendiri—dari kerja keras petani yang kini berperan penting dalam mewujudkan solusi energi hijau bagi negeri. (****)






