Agama  

Baznas Jateng Olah 116 Sapi Kurban Jadi Kornet, Targetkan 160 Ribu Kaleng untuk Distribusi Gizi Masyarakat dan Daerah 3T

jatengprov/sae/PESANJABAR
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah melakukan inovasi pengolahan daging kurban menjadi kornet sapi

Semarang, Pesanjabar.com – Dalam semangat memperluas manfaat kurban, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah melakukan inovasi pengolahan daging kurban menjadi kornet sapi. Pada perayaan Idul adha 1447 Hijriah tahun ini, Baznas Jateng menyembelih sebanyak 116 ekor sapi yang kemudian dagingnya diolah agar lebih tahan lama dan mudah didistribusikan ke berbagai wilayah, termasuk daerah terpencil.

Kegiatan penyembelihan dilakukan pada Sabtu (07/06) di Rumah Pemotongan Hewan (RPH), yang berlokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang. Proses pemotongan dilakukan secara profesional dan higienis, mengikuti standar kesehatan hewan kurban.

Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji, menjelaskan bahwa pengolahan daging kurban menjadi kornet merupakan bentuk inovasi untuk memastikan keberlanjutan pemenuhan kebutuhan protein masyarakat. Ia menekankan bahwa produk olahan ini lebih efisien untuk didistribusikan dan memiliki daya simpan yang lebih lama dibanding daging segar atau beku.

“Distribusi daging ini untuk peningkatan gizi masyarakat,” katanya saat acara penyembelihan.

Darodji menambahkan bahwa pengolahan daging dalam bentuk kornet mampu menekan biaya distribusi, terutama ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Hal ini dinilai lebih efektif ketimbang mendistribusikan daging dalam bentuk mentah atau beku, yang membutuhkan logistik pendingin dan waktu lebih cepat.

“Distribusi daging ini untuk peningkatan gizi masyarakat,” lanjutnya.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah hewan kurban yang diterima Baznas Jateng tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, Baznas hanya menerima 88 ekor sapi, yang kemudian diolah menjadi lebih dari 100 ribu kaleng kornet. Produk tersebut disalurkan dalam bentuk paket sembako kepada masyarakat terdampak bencana dan warga miskin. Ribuan kaleng juga disalurkan kepada warga di desa binaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Untuk tahun 2025 ini, dari 116 ekor sapi, Baznas memperkirakan mampu memproduksi antara 150 ribu hingga 160 ribu kaleng kornet. Peningkatan ini akan berdampak langsung pada perluasan jangkauan penerima manfaat.

Ketua Baznas RI, Noor Achmad, juga memberikan pernyataan penting dalam kesempatan tersebut. Ia menegaskan bahwa daging olahan dari kurban ini tidak hanya untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk wilayah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) yang selama ini jarang atau bahkan belum pernah merasakan daging kurban.

“Belum tentu saudara kita di sana merasakan daging. Sehingga daging kaleng merupakan hal mewah dan sangat bermanfaat,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menyambut baik program pengalengan daging sapi kurban ini yang telah memasuki tahun kedua pelaksanaannya. Ia menilai program ini sejalan dengan berbagai upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, menangani stunting, dan memenuhi asupan gizi masyarakat, terutama untuk anak-anak.

“Terima kasih atas dukungan Baznas. Masalah kekurangan protein masyarakat kita juga butuh perhatian. Anak-anak kita butuh konsumsi protein yang cukup,” ujarnya, dilansir dari laman resmi Jatengprov.

Sumarno berharap agar inisiatif pengolahan daging menjadi kornet ini terus dikembangkan dan menjadi model distribusi daging kurban yang merata dan berkeadilan di masa depan.

Dengan pendekatan inovatif dan inklusif ini, Baznas Jateng membuktikan bahwa kurban tak hanya berdimensi spiritual, tetapi juga menjadi solusi nyata untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat luas, terutama di wilayah-wilayah yang paling membutuhkan.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *