Amalan dan Doa Rabu Wekasan, 20 Agustus 2025

nu.or.id/PESANJABAR
Ilustrasi

REDAKSI.pesanjabar.com – Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Dalam tradisi sebagian masyarakat, sejak masa jahiliah hingga kini, hari ini dianggap sebagai waktu yang penuh kesialan atau malapetaka.

Untuk tahun 2025, Rabu Wekasan jatuh pada 20 Agustus 2025, bertepatan dengan 26 Safar 1446 H, sesuai pengumuman Lembaga Falakiyah PBNU yang menetapkan awal Safar pada 26 Juli 2025.

Namun, pandangan mengenai kesialan pada bulan Safar sebenarnya telah diluruskan oleh banyak hadis. Salah satunya dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada wabah (yang menyebar tanpa kehendak Allah), tidak ada ramalan sial, tidak ada burung hantu, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar. Hindarilah penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut menegaskan bahwa keyakinan jahiliyah tentang adanya hari sial tidak benar. Sehat atau sakit, tertimpa musibah atau selamat, semuanya bergantung pada kehendak Allah SWT, bukan pada hari atau bulan tertentu.

Meski begitu, masyarakat muslim tetap bisa melakukan amalan khusus di hari Rabu Wekasan. KH. M. Djamaluddin Ahmad (Pengasuh Ponpes Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas, Jombang) dalam Kitab Al-Risalah Al-Badi’ah menjelaskan bahwa para ahli makrifat menyebut, setiap tahun ada 320.000 bencana yang diturunkan Allah pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Karena itu, dianjurkan melakukan shalat dan doa khusus sebagai ikhtiar memohon perlindungan.

Tata Cara Amalan Rabu Wekasan

  • Shalat 4 rakaat dengan niat shalat sunnah mutlak.

  • Setiap rakaat membaca:
  • Al-Fatihah (1x)
  • Al-Kautsar (17x)
  • Al-Ikhlas (5x)
  • Al-Falaq (1x)
  • An-Naas (1x)

Setelah salam, dianjurkan membaca doa khusus, baik secara sendiri maupun bersama-sama. Doa tersebut berisi permohonan agar Allah melindungi dari bencana yang diturunkan pada hari itu dan menjaga selama satu tahun penuh.

a. Jika sendirian:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ الْقُوى، وَيَا شَدِيدَ الْمِحَالَ، يَاعزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيع عَلَّقِكَ، اكْفِنِي مِنْ شَرِّ جَمِيع خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجملُ، يَا مُتفضِلُ، يَا مُنْعِمُ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لاَ إلهَ إِلَّا أَنْتَ، ارْحَمْنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اَللّهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيْهِ، وَجَدِّهِ، وَأَبِيهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنِي شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ، وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

b. Jika dibaca bersama-sama:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللّهُمَّ يَا شَدِيدَ القوى، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالَ، يَا عَزِيزُ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ، اِكْفِنَا مِنْ شَرِّ جَمِيعِ خَلْقِكَ، يَا مُحْسِنُ، يَا مُجَمِّلُ، يَا مُتَفَضِلُ، يَا مُنْعِمُ يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لا إِلهَ إِلَّا أَنتَ ارْحَمْنَا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

اللهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ، وَأَخِيهِ، وَجَدِّهِ، وَأُمِّهِ، وَبَنِيْهِ، اِكْفِنَا شَرَّ هَذَا اليوم. وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ، يَا كَافِيَ الْمُهمَّاتِ، يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ، فَسَيَكْفِيكَهُمُ الله وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَحَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلا بالله العلي العظيم، وَصَلَّى الله عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Amalan ini boleh dilakukan secara bersama-sama, namun tidak dengan cara berjamaah (imam-makmum).

Luruskan Niat

Yang penting ditegaskan, amalan ini bukan didasari keyakinan bahwa hari Rabu Wekasan pasti membawa musibah, melainkan sebagai bentuk taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah) dan doa agar selalu berada dalam perlindungan-Nya.

Source: nu.or.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *