Bandung Catat Sejarah Jadi Tuan Rumah Konvensi Sains Nasional Bertaraf Internasional

bandung.go.id/PESANJABAR
Sejarah Baru di Bandung! Presiden Prabowo Resmikan Konvensi Sains Terbesar Pertama di Indonesia di Sabuga ITB.

BANDUNG.pesanjabar.com – Kota Bandung menorehkan sejarah baru sebagai tuan rumah konvensi sains terbesar pertama di Indonesia, yang dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, pada Kamis (7/8/2025).

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Bandung untuk menjadi lokasi perhelatan bergengsi ini. Ia berharap konvensi yang menghadirkan ribuan akademisi, peneliti, dosen, mahasiswa doktoral, hingga tokoh penting dari berbagai wilayah ini mampu menghasilkan ide-ide segar yang bisa diimplementasikan sebagai kebijakan nyata.

“Saya sangat antusias dengan forum ini. Selama tiga hari ke depan, ribuan ilmuwan berkumpul di ITB dan diharapkan akan lahir berbagai gagasan serta karya ilmiah yang bisa menjadi dasar kebijakan berbasis bukti ilmiah (evidence-based policy),” ujar Farhan.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi kecerdasan bangsa demi kemajuan Indonesia, terutama dalam membangun sistem ekonomi yang adil dan berbasis konstitusi. Menurut Farhan, Presiden mendorong agar kebijakan nasional ke depan lebih mengedepankan pendekatan ilmiah dan akademis.

“Pak Presiden ingin agar semua kebijakan nasional tidak lepas dari kajian ilmiah dan data yang valid. Ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan dunia akademik,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Farhan mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bandung selama ini telah menjalin sinergi dengan berbagai perguruan tinggi untuk mendukung kebijakan publik di berbagai sektor, mulai dari pengelolaan lingkungan hingga digitalisasi layanan.

Kegiatan ini berhasil menarik partisipasi lebih dari 2.200 peneliti aktif, 401 rektor, 351 dosen dari wilayah Jawa Barat dan Jakarta, 171 mahasiswa program doktor, serta 150 guru besar. Tak hanya dari lingkungan akademik, konvensi juga dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari kalangan kementerian, BUMN, dan dunia usaha.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyebut bahwa konvensi ini merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo untuk menyatukan kekuatan sains dan teknologi demi masa depan bangsa.

“Kami menargetkan agar dalam tiga hari ini dapat dirumuskan peta jalan riset dan inovasi nasional,” jelasnya.

Konvensi Sains dan Teknologi Indonesia (KSTI) 2025 mengangkat tema “Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi Melalui Penguasaan Sains dan Teknologi”, serta membahas delapan sektor strategis nasional, yaitu: pangan, energi, kesehatan, pertahanan, maritim, hilirisasi dan industrialisasi, digitalisasi (termasuk kecerdasan buatan dan semikonduktor), serta material dan manufaktur maju.

Agenda konvensi mencakup diskusi panel, executive session bersama kementerian/lembaga, sesi inspiratif bersama peraih Nobel dan akademisi internasional, serta pameran hasil riset dan inovasi industri. Di akhir acara, akan diumumkan penerima BRIN Award, sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi ilmiah terbaik di tanah air. (****)

Source: bandung.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *