SUBANG. pesanjabar.com – Bahasa Inggris kini bukan lagi sekadar mata pelajaran di sekolah, tetapi telah menjadi keterampilan dasar yang penting dikuasai sejak dini. Menyadari hal tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Subang kelompok 4 yang bertugas di Desa Gardusayang, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, melaksanakan program edukatif berupa pembelajaran Bahasa Inggris bagi siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6.
Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang dirancang berdasarkan kebutuhan literasi global generasi muda, terutama di wilayah pedesaan. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKNM tidak hanya mengajarkan kosakata dan tata bahasa, tetapi juga memperkenalkan metode interaktif melalui permainan edukatif, lagu, dan percakapan sederhana dalam Bahasa Inggris.
“Anak-anak sangat antusias saat diajak belajar Bahasa Inggris. Kami ingin mereka terbiasa mendengar dan menggunakan Bahasa Inggris secara menyenangkan, agar tidak merasa tertekan,” ujar Calista, salah satu anggota tim KKNM Universitas Subang.
Kegiatan belajar dilakukan secara rutin setiap pekan di SD yang berada di sekitar wilayah Desa Gardusayang. Materi disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa dan dikemas secara kreatif untuk memudahkan pemahaman. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari guru dan pihak sekolah yang menilai program ini sebagai langkah positif dalam membangun literasi berbahasa asing sejak dini.
Pentingnya penguasaan Bahasa Inggris sejak usia sekolah dasar menjadi perhatian utama dalam program ini. Di tengah era globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, Bahasa Inggris menjadi salah satu pintu gerbang utama anak-anak desa untuk dapat bersaing dan berkembang secara lebih luas di masa depan.
kesimpulan
Program KKNM Universitas Subang kelompok 4 di Desa Gardusayang menunjukkan bahwa penguatan literasi Bahasa Inggris tidak harus menunggu sampai jenjang pendidikan tinggi. Dengan pendekatan yang tepat, siswa SD pun mampu belajar dan menikmati proses tersebut.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKNM tidak hanya mengajar, tetapi juga membuka cakrawala baru bagi anak-anak desa untuk bermimpi lebih tinggi dan lebih luas. Harapannya, literasi Bahasa Inggris yang ditanamkan sejak dini akan menjadi bekal mereka dalam menghadapi dunia yang semakin kompetitif dan terbuka secara global.