Sosial  

Gus Ipul Targetkan 340 Ribu KPM Graduasi, Ini Pesannya untuk Pendamping PKH

kemensos.go.id/PESANJABAR
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memberikan pembekalan kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam kegiatan coaching bertajuk “Transformasi Diri untuk Pelayanan Sosial Berdaya dan Bermakna” di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Sabtu (19/7/2025).

JAKARTA. pesabjabar.com  – Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul memberikan pembekalan kepada para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam kegiatan coaching bertajuk “Transformasi Diri untuk Pelayanan Sosial Berdaya dan Bermakna” di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Sabtu (19/7/2025).

Acara ini diikuti secara luring oleh 50 pendamping dari Jakarta dan Banten, serta ribuan peserta dari seluruh Indonesia secara daring, yakni 1.000 melalui Zoom dan lebih dari 33.000 lainnya lewat siaran langsung.

Dalam arahannya, Gus Ipul menegaskan bahwa SDM PKH merupakan pilar penting dalam perubahan sosial. Ia mengajak seluruh pendamping untuk memaknai pekerjaan mereka bukan hanya sebagai tugas administratif, melainkan sebagai misi kemanusiaan yang membawa dampak nyata bagi kehidupan masyarakat.

“Pendamping bukan sekadar petugas lapangan. Mereka adalah penjaga harapan dan sahabat bagi warga yang termarjinalkan,” ucap Gus Ipul.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberhasilan pendamping PKH ditentukan bukan oleh banyaknya data yang dikumpulkan, melainkan oleh seberapa banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berhasil graduasi dari ketergantungan menjadi mandiri. Target minimal, satu pendamping mampu meluluskan 10 KPM setiap tahun.

“Jika 34.000 pendamping bisa mengangkat 10 KPM menuju kemandirian, maka ada 340.000 keluarga yang bisa terbebas dari ketergantungan bantuan,” jelasnya.

Gus Ipul juga menegaskan bahwa bantuan sosial bersifat sementara, terutama bagi warga usia produktif. Karena itu, pendamping dituntut mampu menjadi penghubung menuju pemberdayaan ekonomi melalui pelatihan, modal usaha, penguatan kapasitas, hingga akses pasar.

Dalam peranannya, pendamping PKH diharapkan menjadi fasilitator, motivator, edukator, pelatih, sekaligus pendamping sosial yang menjunjung tinggi integritas.

Ia juga mengingatkan pentingnya adaptasi teknologi di tengah sistem penyaluran bantuan sosial yang semakin digital. “Kalau peran pendamping tidak terlihat, itu bisa jadi masalah serius,” tegasnya.

Selain itu, Gus Ipul menyampaikan bahwa SDM PKH turut memainkan peran strategis dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat gagasan Presiden Prabowo Subianto. Para pendamping, menurutnya, adalah wajah negara di mata rakyat kecil dan harus mengawal proses seleksi dengan penuh integritas tanpa praktik titipan atau manipulasi data.

Menutup arahannya, Gus Ipul menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para pendamping. Ia menyebut pekerjaan mereka sebagai tindakan kemanusiaan yang tidak hanya soal angka, tetapi juga keberanian untuk hadir ketika yang lain mengabaikan.

“Saya haturkan rasa hormat dan terima kasih yang setulus-tulusnya,” pungkasnya. (**)

Source: kemensos.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *