Ruwatan Alam : Upaya Warga Cupunagara, Subang Merawat Lingkungan

Sae/PESANJABAR
Ruwatan Alam : Upaya Warga Cupunagara, Subang Merawat Lingkungan

SUBANG, Pesanjabar.com — Ruwatan Bumi adalah tradisi adat yang masih lestari di kawasan Subang, khususnya di Dusun Cibitung, Desa Cupunagara, Kecamatan Cisalak—sebagai bentuk syukur terhadap hasil bumi dan upaya pencegahan bencana alam.

Ritual yang dipimpin tokoh adat ini melibatkan potong padi, numbal (penguburan sesajen), selamatan, hingga ziarah leluhur, sesuai tradisi Islam-Sunda “Islam teh Sunda, Sunda teh Islam” . Dalam perspektif Islam, kegiatan ini selaras dengan prinsip khalīfah, amānah, dan ishlah, yaitu tugas manusia untuk menjaga dan memulihkan alam.

Dalam tradisi masyarakat Sunda, konsep ngaruwat tidak hanya dimaknai sebagai ritual adat, tetapi juga sebagai bentuk perawatan diri yang utuh—mulai dari menjaga hati dari rasa dengki, merawat alam sekitar, hingga menegakkan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Kepala Desa Cupunagara, Wahidin, mengatakan bahwa ruwatan ini bertujuan untuk merawat alam sekitar sekaligus sebagai upaya merawat diri secara spiritual.

“Ngaruwat itu ngerawat diri, menjaga hati dari kedengkian, ngarawat alam,” ujarnya.

Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan program observasi lingkungan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Subang.

Kegiatan ruwatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa KKNM Kelompok 2 Universitas Subang untuk mengenal budaya masyarakat Dusun Cibitung. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *