Salatiga, Pesanjabar.com – Semangat toleransi dan keberagaman kembali menguat di Kota Salatiga melalui penyelenggaraan International Festival of Southeast Asia yang diadakan di Balairung Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada Senin, 7 Juli 2025.
Acara ini berhasil memukau para tamu undangan dengan tema “Diversified by Nationality, United by Commonality,” yang digagas oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Chapter UKSW bersama Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UKSW.
Tema festival tersebut menegaskan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sebuah kekayaan yang memperkuat persatuan, sejalan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Wali Kota Salatiga, Robby Hernawan, menyatakan kebanggaannya atas terselenggaranya festival internasional ini yang sangat cocok dengan karakter Salatiga sebagai Kota Tertoleran di Indonesia.
“UKSW adalah pilar penting dalam menjaga harmoni di Salatiga. Di sini, mahasiswa dari berbagai suku, agama, bahkan negara belajar dan hidup bersama dalam suasana saling menghargai. Kampus ini benar-benar Indonesia mini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Robby menekankan pentingnya kolaborasi di kawasan Asia Tenggara. Festival ini menjadi bukti bahwa Salatiga bukan hanya kota yang nyaman untuk ditinggali, tetapi juga berperan sebagai jembatan dialog dan persahabatan antarbangsa.
“Salatiga bukan sekadar kota kecil. Ini adalah kota yang mampu menghadirkan semangat global dengan wajah yang ramah dan bersahaja,” ucap Robby.
Melalui festival ini, Salatiga kembali menegaskan identitasnya sebagai kota yang damai, toleran, terbuka, dan mampu menjadi tuan rumah dialog lintas bangsa.
“Kehadiran Bapak Dino Patti Djalal, tokoh inspiratif kebijakan luar negeri Indonesia, tentu menjadi kehormatan besar bagi Salatiga. Acara itu bukan sekadar perayaan, tapi juga langkah awal menuju kolaborasi regional yang lebih erat,” tambahnya
Dr. Dino Patti Djalal, pendiri FPCI sekaligus mantan Wakil Menteri Luar Negeri RI dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Salatiga dan UKSW.
“Saya terkesan dengan UKSW. Proporsi mahasiswa dari Jawa dan luar Jawa yang seimbang di sini, mencerminkan wajah Indonesia sesungguhnya. Salatiga benar-benar kota dengan semangat kebhinekaan yang nyata,” ujar Dino.
Ia berharap semangat yang dibawa FPCI dapat terus berkembang di kalangan generasi muda, tidak hanya di Salatiga, tetapi juga di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara. FPCI dikenal sebagai organisasi yang aktif menyuarakan isu hubungan internasional kepada publik, khususnya generasi muda, melalui berbagai program diskusi, seminar, dan festival berskala internasional. (**)