YOGYAKARTA, Pesanjabar.com – Di tengah derasnya arus disrupsi teknologi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyerukan pentingnya peran mahasiswa sebagai pelaku utama transformasi digital Indonesia, khususnya dalam bidang kecerdasan buatan (AI).
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, melalui Staf Khususnya, Alfreno Kautsar Ramadhan, menegaskan bahwa mahasiswa vokasi harus tampil sebagai pionir, bukan hanya penonton ketika teknologi berkembang pesat. Hal itu ia sampaikan dalam kuliah umum bertajuk “Pengenalan dan Implementasi AI di Kota Yogyakarta: Berdaya dengan AI untuk Generasi Cakap Digital” di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta, Jumat (27/6/2025).
“Kalau teman-teman sudah cakap digital dan tahu cara memanfaatkan AI, kalian gak akan tergantikan. Justru kalianlah yang akan jadi penggerak saat AI dan disrupsi teknologi masuk. Kalian yang akan mengoperasikan semua itu,” kata Alfreno menyampaikan pesan Menteri Meutya.
Acara ini menjadi momen strategis bagi Komdigi untuk menegaskan arah kebijakannya dalam mencetak generasi digital yang tidak hanya mahir teknologi, tapi juga mampu mendorong perubahan di masyarakat.
Menurut Alfreno, STMM diharapkan menjadi contoh kampus vokasi yang memimpin dalam transformasi digital nasional. “Ibu Menteri ingin kampus ini menjadi politeknik digital yang mendukung dan memimpin transformasi di bidang teknologi,” tambahnya.
Indonesia sendiri menargetkan lahirnya sembilan juta talenta digital hingga 2030, dan untuk itu dibutuhkan kolaborasi antara kampus, industri, dan pemerintah.
“Di tengah perubahan yang begitu cepat, kita tidak lagi hanya butuh pemimpin yang filosofis, tapi juga talenta digital yang bisa langsung turun tangan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya strategis, Komdigi juga menjalin kemitraan global, salah satunya dengan Microsoft. Perusahaan teknologi global tersebut baru saja menyatakan komitmen investasi sebesar USD 1,7 miliar di Indonesia untuk pengembangan AI dan pelatihan digital.
“Target dari kerja sama ini jelas—melahirkan lebih dari 800 ribu talenta digital baru yang siap kerja,” jelas Alfreno.
Menutup kuliah umum, Menkomdigi Meutya Hafid menitipkan harapan besar kepada generasi muda:
“Ibu Menteri titip masa depan digital Indonesia di tangan kalian. Jangan hanya jadi penonton perubahan, tapi jadilah inovator, pemimpin, dan penggerak masa depan bangsa.” (*)