Gus Ipul Sambangi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat, Tinjau Langsung Kondisi Keluarga Miskin di Cipayung

kemensos.go.id/PESANJABAR
Gus Ipul Sambangi Rumah Calon Siswa Sekolah Rakyat, Tinjau Langsung Kondisi Keluarga Miskin di Cipayung

JAKARTA, Pesanjabar.com — Di tengah hujan yang turun di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyempatkan diri mengunjungi rumah sederhana keluarga Galih Yahdan Atlantik, seorang anak lulusan SD yang akan melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat.

Kunjungan ini bukan sekadar seremonial. Gus Ipul ingin menyaksikan langsung realitas kehidupan keluarga-keluarga yang akan menjadi bagian dari program Sekolah Rakyat—sebuah inisiatif pendidikan gratis berasrama yang digagas Presiden Prabowo Subianto, khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Galih tinggal bersama ibunya, Suratna, dan empat anggota keluarga lainnya. Sehari-hari, Suratna mengandalkan penghasilan sekitar Rp1,5 juta dari berjualan nasi uduk. Saat kesulitan modal, ia menjajakan kue titipan tetangga. Suaminya, Karsim Krisdianto, telah lama tiada, meninggalkan Suratna berjuang seorang diri.

“Ini bukan hanya soal bantuan sosial, tapi bagaimana anak-anak seperti Galih mendapat hak untuk mengenyam pendidikan di tempat yang aman dan layak,” kata Gus Ipul, didampingi pejabat Kementerian Sosial, tokoh masyarakat, dan pendamping sosial.

Sekolah Rakyat dirancang dengan sistem asrama dan konsep multi entry – multi exit, memberikan fleksibilitas sekaligus dukungan menyeluruh bagi siswa. Program ini tak hanya meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga menyiapkan anak-anak menjadi agen perubahan.

Ketika ditanya cita-citanya, Galih menjawab mantap, “Mau jadi pesepak bola.” Ia juga menyebut Matematika sebagai pelajaran favoritnya. Mendengar itu, Gus Ipul mendoakan agar Galih sukses menempuh pendidikan dan mewujudkan mimpinya.

Wajah Suratna pun tampak haru. Ia merasa bersyukur karena kini Galih punya kesempatan melanjutkan sekolah tanpa harus khawatir soal biaya. “Saya sangat berterima kasih, ini seperti mimpi,” ungkapnya penuh haru.

Sekolah Rakyat akan mulai berjalan pada Juli 2025 di 100 lokasi dengan jumlah awal 9.755 siswa. Rencananya, 100 titik tambahan juga akan dibuka di tahun yang sama, menjangkau lebih dari 20 ribu anak dan melibatkan ribuan guru serta tenaga pendidik.

“Kalau sekolah ini berhasil, Galih bukan cuma tamat, tapi bisa jadi bukti nyata bahwa mimpi besar bisa lahir dari tempat sederhana,” ujar Gus Ipul mengakhiri kunjungannya. (*)

Source: kemensos.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *