Subang, Pesanjabar.com – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Subang kembali meluncurkan program pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang menyasar masyarakat luas.
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengendalian kelahiran, guna mewujudkan keluarga yang sehat, berkualitas, dan sejahtera.
Pelayanan KB yang diselenggarakan oleh DP2KBP3A tidak hanya bersifat rutin, tetapi juga mencakup berbagai metode kontrasepsi, termasuk Metode Operasi Wanita (MOW) yang saat ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Pada 22 Mei 2025, DP2KBP3A bekerja sama dengan Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr. Hoediyono di Lanud Kalijati untuk melaksanakan pelayanan KB MOW. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan mendukung program nasional “Sejuta Akseptor”.
Pelayanan MOW ini berhasil menjaring lebih dari 230 peserta, jauh melampaui target awal sebanyak 150 orang.
Capaian ini mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengendalian kelahiran sebagai bagian dari perencanaan keluarga yang sejahtera.
Menurut Yayat Sudrajat, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang, program ini bukanlah sekedar program biasa. Program ini merupakan program kontrasepsi mantap atau pelayanan KB mantap, karena MOW sendiri bukan kontrasepsi biasa.
“Program ini merupakan program kontrasepsi mantap atau pelayanan KB mantap karena MOW sendiri bukan kontrasepsi biasa. Dengan adanya pelayanan KB ini, masyarakat menyambut dengan antusias,” ujarnya.
Selain pelayanan langsung, DP2KBP3A Subang juga aktif menggelar rapat koordinasi serta kegiatan sosialisasi guna meningkatkan efektivitas program KB. Kegiatan ini juga meliputi penyebaran informasi terkait perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan, yang menjadi bagian integral dari misi lembaga.
Rosmayati selaku Kepala Bidang KB, mengatakan terkait edukasi pada program ini.
“Edukasi dilakukan dengan berbagai cara, petugas DP2KBP3A lapangan punya plkb dari plkb punya pos kb, dari post kb punya sub pos kb, dan sekarang ditambah dengan tim pendamping keluarga. Jadi, dari sejak satin, hamil, melahir sudah diedukasi dan sudah harus direncanakan kapan ber-kb dan kb apa yang cocok atau yang seharusnya yang pasangan subur lakukan,” ujar Rosmayati.
Di lain sisi, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, menyampaikan apresiasi atas keberhasilan program ini.
“Terima kasih kepada semua pihak dan terima kasih atas kerjasamanya,” ujar Agus.(**)
