Jakarta, Pesanjabar.com – Di tengah ketidakpastian global akibat gejolak geopolitik, perlambatan perdagangan dunia, dan tingginya suku bunga di negara-negara maju, Pemerintah Indonesia tetap optimis menjaga kinerja perekonomian nasional. Dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5%, pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas makroekonomi dan mengendalikan inflasi secara konsisten.
Sebagai respons terhadap tantangan global, pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan jangka pendek. Di antaranya adalah memperkuat konsumsi rumah tangga melalui perluasan program Makan Bergizi Gratis, penyaluran bantuan sosial secara tepat sasaran, serta pemberian stimulus seperti subsidi listrik dan diskon transportasi publik. Di bidang fiskal, pemerintah juga mendorong percepatan realisasi belanja negara untuk menjaga daya dorong pertumbuhan ekonomi.
Kemudahan berusaha turut menjadi fokus, dengan langkah percepatan deregulasi dan revisi Peraturan Presiden mengenai daftar investasi. Sektor pembiayaan juga mendapat perhatian melalui peningkatan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dukungan terhadap investasi padat karya, serta perluasan akses pembiayaan untuk koperasi dan pelaku UMKM. Di bidang perdagangan, pemerintah mempercepat perjanjian dagang seperti IEU-CEPA dan CP TPP, serta mendorong ekspansi ke pasar ekspor non-tradisional.
Untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang, pemerintah menyiapkan strategi jangka menengah yang mencakup percepatan hilirisasi industri, transformasi ekonomi digital, dan transisi menuju energi hijau. Pengembangan kawasan industri terintegrasi, infrastruktur digital, dan proyek energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh menjadi bagian penting dari agenda tersebut.
Dengan kombinasi strategi adaptif jangka pendek dan reformasi struktural jangka menengah, pemerintah yakin bahwa pemulihan ekonomi nasional akan terus menguat dan berjalan secara berkelanjutan dan inklusif. dikutip dari kemenkeu.go.id (**)