Demi Masa Depan PWI, ‘Kesepakatan Jakarta’ Akhir Dari Dualisme

Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)/SAE/PESANJABAR
Demi Masa Depan PWI, 'Kesepakatan Jakarta' Akhir Dari Dualisme/SAE

Jakarta, Pesanjabar.com – Dualisme Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang sempat ramai dan memberikan dampak terhadap laju roda organisasi, kini berakhir dengan penuh senyuman.

Konflik yang terjadi antara dua kubu pimpinan tertinggi Organisasi Wartawan Tertua di Indonesia, yakni kubu Hendry Ch Bangun dan kubu Zulmansyah Sekedang, secara resmi berakhir melalui kesepakatan damai yang dicapai pada sebuah pertemuan negosiasi di Jakarta, Jumat malam, (16/05). Pertemuan ini difasilitasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi, sebagai mediator.

Dualisme yang berlangsung selama lebih dari satu tahun ini, bermula setelah Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Bandung pada 27 September 2023, yang menghasilkan Hendry Ch Bangun sebagai Ketua Umum terpilih. Tidak lama berselang, terjadi ketegangan internal yang memuncak pada awal 2024 dan berujung pada pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta pada 18 Agustus 2024. Dalam KLB tersebut, Zulmansyah Sekedang ditetapkan sebagai Ketua Umum melalui mekanisme aklamasi, sehingga memunculkan dua kepemimpinan yang saling mengklaim keabsahan.

Kondisi ini mengancam keberlangsungan organisasi wartawan tertua di Indonesia yang memiliki lebih dari 30.000 anggota tersebar di 39 provinsi dan sekitar 20.000 anggota bersertifikat.

Sejak awal 2025, berbagai upaya mediasi untuk menyatukan kedua belah pihak terus dilakukan, konsultasi intens kepada para senior terus dilakukan sampai terbentuknya poin-poin yang tepat dalam kesepakatan kelak. Puncak mediasi ini terjadi dalam sebuah negosiasi maraton selama empat jam berlangsung dengan keakraban namun penuh dengan dinamika. Kedua tokoh yang terlibat, Hendry dan Zulmansyah, menunjukkan sikap tegas mempertahankan prinsip masing-masing, tetapi juga memiliki kebesaran jiwa dan tanggung jawab tinggi untuk masa depan PWI.

“Bang Hendry dan Bang Zul tegas dan konsisten dengan prinsip masing-masing. Tapi kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab yang tinggi untuk pers Indonesia, untuk PWI, menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana,” ujar Dahlan dilansir dari detiknews.

Kesepakatan yang ditempuh dengan berbagai dinamika, perdebatan sengit, argumentasi membara yang diselimuti keakraban akhirnya tercapai menjelang tengah malam, kedua belah pihak sepakat untuk menandatangani dokumen bermaterai dengan judul “Kesepakatan Jakarta”. Dokumen ini menyatakan komitmen untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan pada 30 Agustus 2025 nanti. Kongres tersebut akan menjadi satu-satunya forum sah yang berwenang menentukan kepemimpinan dan arah organisasi PWI ke depan, tanpa konflik berlanjut.

Selain itu, ada hal sangat penting dari dokumen kesepakatan tersebut bahwa kedua pihak menyepakati hak setiap anggota biasa PWI untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum. Bila ada hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, maka hambatan itu akan dihapus melalui mekanisme yang disepakati bersama dengan semangat persaudaraan.

Hendry menekankan pentingnya PWI untuk kembali menjalankan peran strategisnya, sedangkan Zulmansyah menyebut kesepakatan ini sebagai sejarah baru yang diharapkan mampu mengembalikan semangat persatuan, baik di tingkat pusat maupun daerah.

“Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun. PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik,” Ungkap Hendry.

Ungkapan Hendry pun mendapati respon baik dari Zulmansyah, menandakan bahwa berakhirnya konflik berdasarkan kesadaran akan masa depan organisasi.

“Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah,” ucap Zulmansyah.

Berakhirnya konflik dualisme ini memberikan semangat baru kepada seluruh anggota PWI untuk lebih siap dalam membangun persatuan bangsa dan negara.(**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *