Bandung Barat, Pesanjabar.com – Meskipun masih ada pro-kontra terkait rancangan program Pendidikan Karakter melalui Barak Militer, namun program ini terus berjalan. Tujuan untuk membangun karakter pelajar yang bermasalah agar disiplin, mandiri, dan memperkuat jati diri sebagai penerus bangsa.
Pada program yang sudah berjalan ini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang kita kenal dengan panggilan KDM, mengunjungi para siswa yang menjalani pendidikan karakter di DODIK Bela Negara Rindam III Siliwangi, Cikole-Lembang (10/05). Saat itu bertepatan dengan kunjungan Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), Kak Seto.
KDM menannyakan kabar para pelajar yang ada di barak tersebut, ingin mengetahui sejauh mana progres mereka dan seperti apa kesan mereka selama berada di tempat pendidikan karakter tersebut. Pelajar yang diikut sertakan pada program pendidikan karakter berasal dari berbagai daerah Jawa Barat.
KDM mengajak para pelajar dalam program pendidikan karakter untuk makan malam bersamanya di Gedung Sate.
“Kamu Betah disini?” tanya KDM kepada salah satu siswi.
“Siap betah.” jawab siswi tersebut.
“Kamu Sekolah dimana ?” lanjut KDM.
“Di SMA Harapan Bangsa Sukabumi” jawab siswi itu.
“Nanti kalian semua saya ajak tanggal 20 mei, makan malam di Gedung Sate.” ucapnya dilansir dari channel youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL.
Banyak pelajar yang menyatakan pada KDM, mereka merasa bahwa kehidupan mereka sudah berubah dari sebelumnya serta ada juga yang ikut serta karena keinginan sendiri, kemudian mereka menyampaikan cita-cita setelah menyelesaikan pendidikan karakter, ada yang ingin melanjutkan jadi polisi (polwan), ada juga yang ingin menjadi masinis.
“Kamu kenapa ?”, tanya KDM pada pelajar lain.
“Siap tidak apa-apa.” jawab siswa itu.
“Asal sekolah mana ?” lanjut KDM.
“SMA Negeri 9 Kota Cirebon”, jawabnya.
“Masalahnya apa ?” tanya KDM.
“Izin, saya disini kemauan pribadi”, jawabnya.
“Kedepan mau jadi apa ?” lanjut KDM
“Insya Allah masinis”, jawab siswa tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, KDM juga menyampaikan bahwa mereka akan di didik selama 28 hari, dengan harapan dapat merubah secara signifikan karakter kepribadian mereka, menjadi generasi penerus bangsa yang mencintai Tanah Air.(**)
