Menjaga Keselamatan Program MBG

Belajar dari negara lain bukan kelemahan, tetapi cara tercepat untuk menghindari kesalahan yang sama. (Silahudin)

REDAKSI.pesanjabar.com – RAM makan bergizi gratis (MBG) di Indonesia diluncurkan dengan semangat luhur, yaitu menjamin asupan gizi anak-anak bangsa, mengikis ketimpangan nutrisi, dan memperkuat fondasi generasi masa depan. Namun, seperti halnya di negara-negara lain yang lebih dahulu menerapkan program serupa, niat baik ini tidak serta-merta bebas dari risiko. Justru, dalam pelaksanaannya, Indonesia kini menghadapi tantangan serius yang pernah menghantui Amerika Serikat dan Brasil.

 Amerika Serikat (1990–1999)

Selama satu dekade pelaksanaan program makan sekolah, AS mencatat sekitar 16.000 kasus keracunan makanan yang menimpa anak-anak.

Sebagian besar insiden ini disebabkan oleh kontaminasi silang, penyimpanan bahan pangan yang tidak sesuai standar, serta kurangnya pelatihan tenaga dapur di sekolah-sekolah distrik (https://nasional.kompas.com).

Brasil (2000–2018)

Brasil menjalankan program Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE) selama hampir dua dekade. Dalam kurun waktu tersebut, tercatat 26.143 anak menjadi korban keracunan makanan.

Meskipun program ini berhasil menurunkan angka kelaparan dan meningkatkan partisipasi sekolah, tantangan utama tetap pada aspek pengawasan mutu dan distribusi makanan di wilayah-wilayah terpencil. (https://nasional.kompas.com dan https://tirto.id)

Laman: 1 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *