TANGERANG.pesanjabar.com – — Dalam rangka memperingati 30 tahun perjalanan mendampingi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Indonesia, Yayasan Spiritia menggelar perayaan dan peluncuran lagu berjudul “Rengkuh Hati” di ICE BSD, Garuda Main Hall 2AB, 1st Floor, Jl. BSD Grand Boulevard, BSD City, Tangerang. (7/11)
Acara ini menjadi momen bersejarah yang memadukan refleksi, musik, dan pesan kemanusiaan dalam satu ruang penuh kehangatan.
Lagu “Rengkuh Hati” bukan sekadar karya musik, melainkan simbol perjalanan panjang Spiritia — tentang keberanian, kasih, dan harapan yang tak pernah padam.
Melalui lagu ini, Spiritia ingin menyampaikan pesan bahwa perjuangan melawan HIV bukan hanya soal obat dan layanan medis, tetapi juga tentang empati, dukungan, dan kemanusiaan.
“Tiga puluh tahun adalah perjalanan panjang yang penuh kasih, keberanian, dan ketulusan. Lagu ini adalah refleksi dari perjalanan itu. Kami ingin mengajak semua orang untuk terus membuka hati dan saling merengkuh,”
ujar Daniel Marguari, Chief Executive Director Yayasan Spiritia, dalam sambutannya di ICE BSD.

Lagu ini dinyanyikan dengan penuh penghayatan oleh Keisha Amira, penyanyi muda berbakat yang turut terlibat dalam proses kreatifnya. Ia mengaku terinspirasi setelah mendengarkan kisah nyata para ODHA yang berjuang melawan stigma dan ketidakadilan.
“Saya mendengar cerita tentang mereka yang semula bahagia, lalu harus menghadapi kenyataan pahit. Lagu ini adalah bentuk semangat bahwa mereka tidak sendiri, selalu ada harapan dan pelukan yang menenangkan,” ungkap Keisha dengan mata berkaca.
Lirik dan aransemen “Rengkuh Hati” digarap oleh Riosa Oktaf, musisi sekaligus guru vokal yang menggubah lagu ini dengan sepenuh hati.
“Liriknya saya tulis setelah mendengar kisah hidup para ODHA. Rasanya begitu menyentuh, hingga saya pun meneteskan air mata. Lagu ini saya buat agar pendengar bisa merasakan kekuatan dan kemanusiaan mereka,” tutur Riosa.
Ia menambahkan bahwa aransemen lagu menghadirkan nuansa orkestra megah yang berpadu dengan harmoni lembut, menciptakan pengalaman emosional yang mendalam.
“Saya ingin lagu ini bukan hanya didengar, tapi benar-benar dirasakan,” tambahnya.






