Dalam kegiatan tersebut, Farhan menyoroti tiga fokus utama perubahan birokrasi, yaitu:
Mindset Melayani – Setiap pejabat harus menanamkan empati, ketulusan, dan tanggung jawab sebagai dasar pelayanan publik.
Kepemimpinan Adaptif – Camat dan lurah diharapkan mampu menjadi motor perubahan, menghadapi tantangan digitalisasi, serta membangun tim kerja yang solid dan inovatif.
Sistem Kerja Berbasis Hasil – Setiap program pemerintah harus memberikan dampak nyata melalui kolaborasi lintas sektor dan inovasi berkelanjutan.
Farhan menegaskan, transformasi birokrasi bukan hanya soal regulasi dan teknologi, melainkan perubahan cara berpikir dan bekerja. “Pelayanan publik ke depan harus semakin cepat, transparan, dan berorientasi pada solusi. Warga datang, dilayani, dan pulang dengan kepuasan,” tegasnya.
Ia juga mendorong munculnya inovasi di tingkat kecamatan dan kelurahan, seperti digitalisasi layanan, antrean daring, dan komunikasi publik yang lebih humanis.
“Pelayanan di kecamatan dan kelurahan adalah garda terdepan perubahan. ASN harus melayani dengan hati, bekerja dengan data, dan bergerak dengan kolaborasi,” ujar Farhan menutup sambutannya. (****)









